Senin, 13 November 2017

KOMUNIKASI BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN


a.   Pengertian Komunikasi
Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu Communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama.
Para ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka masing-masing. Hal ini disebabkan sejarah ilmu komunikasi yang dikembangkan dari ilmuwan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu.
Ada sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antarmanusia (human communication) bahwa “Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesama manusia; melalui pertukaran informasi; untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain; serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu”.
Sebagaimana yang kita sebutkan diawal bahwa lain pakar lain lagi pandangannya. Fiske melihat setidaknya ada dua aliran utama (madzhab) ilmu komunikasi dalam merumuskan pengertian komunikasi. Pertama, pakar yang merumuskan komunikasi sebagai penyampaian atau transmisi pesan yang kemudian disebut sebagai “madzhab proses”. Kedua, ahli komunikasi yang melihat komunikasi sebagai pembuatan dan pertukaran makna yang disebut sebagai “madzhab semiotika”.
Sedangkan Deddy Mulyana menyebutkan adanya tiga kerangka pemahaman atas komunikasi yaitu, komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai interaksi dan komunikasi sebagai transaksi.
Berdasarkan uraian di atas maka sejumlah pengertian tentang komunikasi sebagai ilmu sosial dari sejumlah defenisi, bukan komunikasi sebagai perangkat keras ataupun lunak dalam teknologi komunikasi seperti televisi, media on line (internet) dapat dilihat dari berbagai perspektif.
b.   Dalil Komunikasi
Dalam Alquran kita banyak sekali mendapatkan ayat yang mengandung makna komunikasi. Setidaknya ada delapan shigoh dalam Alquran yang menjelaskan tentang etika dalam berkomunikasi. Diantara ayat yang menjelaskan hal tersebut adalah:
وَإِذَا حَضَرَ الْقِسْمَةَ أُولُو الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينُ فَارْزُقُوهُم مِّنْهُ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلًا مَّعْرُوفًا
Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik. (QS. An Nisa: 8)
فَلَا تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya (Orang tuamu) perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. Al Isra’: 23)
Adapun dalam hadis Nabi saw, kita juga mendapati beberapa etika seorang muslim dalam berkomunikasi. Diantara hadis Nabi yang menjelaskan hal tersebut adalah:
من كان يؤمن بالله واليوم الأخر فليقل خيرا أو ليصمت
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
c.   Komunikasi yang Efektif
Manusia telah berkomunikasi selama puluhan ribu tahun. Sebagian besar waktu juga manusia gunakan untuk berkomunikasi. Meskipun demikian, ketika manusia dilahirkan ia tidak dengan sendirinya dibekali dengan kemampuan untuk berkomunikasi efektif.
Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss dalam Daryanto mengatakan komunikasi dianggap efektif paling tidak harus menghasilkan lima hal, yaitu pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik dan tindakan.
Adapun cara agar mampu menjadi komunikator yang efektif maka seorang komunikator harus memiliki rasa percaya diri, menggunakan pendekatan yang tepat, visioner dan terampil.
Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke dalam bentuk ucapan-ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak didengar, mampu menarik perhatian orang lain. Komunakasi baik diikuti dengan prilaku jujur, konsisten dalam pembicaraan akan sangat membantu seseorang dalam mengembangkan karir masa depannya. Akhirnya dengan keterampilan berkomunikasi itu seseorang dapat sampai di puncak karir, meraih kursi empuk yang menjadi idaman setiap orang. Dan ketahuilah bahwa seluruh komponen karakteristik komunakasi yang baik itu terdapat di dalam diri Rasulullah saw. Dan dialah sebaik-baik muballiqh atau komunikator.
d.   Komunikasi dalam Wirausaha
Dalam dunia kewirausahaan kita lebih mengenal istilah komunikasi bisnis daripadi komunikasi wirausaha. Dalam Wikipedia bahasa Indonesia komunikasi bisnis diartikan sebagai pertukaran gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal.
Komunikasi bisnis melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Lebih banyak bisnis diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara komunikasi yang lebih efektif – bersama para pekerja dan dengan dunia di luar. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.
Maksudnya adalah, bisnis dan komunikasi bagaikan gembok dan kunci yang tidak bisa dipisahkan. Antara satu dengan yang lain saling berkaitan dan juga saling membutuhkan. Sebuah bisnis yang minim akan komunikasi sudah dapat kita pastikan bahwa bisnis itu tidak akan berjalan sebagai mana mestinya. Begitu juga sebaliknya bisnis dengan komunikasi yang baik akan terus berkembang dan disukai oleh konsumennya.
Istilah lain juga diungkpkan oleh Chip R. Bell dan Bilijack R. Bell dalam buku Magnetic Service. Penulis menyusun buku ini dengan pembahasan-pembahasan yang berlandaskan pada filosofi magnet. Kunci sukses sebuah usaha adalah bagaimana membuat pelanggannya menjadi tertarik bagaikan pasir besi yang mendekat pada sebuah magnet. Dengan terciptanya para pelanggan yang setia, maka sebuah perusahaan akan dapat dengan mudah berdiri dan mengembangkan diri.
Untuk mendapatkan pelanggan yang fanatik, dibutuhkan komunikasi yang bagus, yang mampu menciptakan medan magnet baru. Pada awalnya mungkin saja sebuah medan bukanlah medan magnet, tetapi karena sentuhan komunikasi yang unggul, maka sentuhan komunikasi itu telah mampu meciptakannya sebagai medan magnet. Komunikasi yang dilakukan orang-orang perusahaan mampu membuat masyarakat yang tadinya tidak mengenal perusahaan menjadi mengenal dengan baik dan bahkan menjadi pelanggan yang setia. Disinilah kemudian penulis buku tersebut membingkai seluruh pembahasannya dengan kata-kata magnet.


DAFTAR PUSTAKA

Munir, Abdullah. Membangun Komunikasi Efektif, (Yogyakarta, Mentari Pustaka: 2012)
Alma, Bukchari. Kewirausahaan, (Bandung, Alfabeta: 2011)
Daryanto, Ilmu Komunikasi, (Bandung, Satu Nusa: 2012)
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta, Rajawali Pers: 2011)
http./Pamoengreaders.com/berita-344-solusi-mengatasi-problem-buruh.html
Komala, Lukiati. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks, (Bandung, Widya Padjadjaran: 2009)    
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta, Grasindo: 2005)
Iriantara, Yosal. Komunikasi Pembelajaran, (Bandung, Simbiosa Rekatama Media: 2014)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar