Oleh: Febri Frandikha
a. Pengertian Komunikasi
Komunikasi
mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau communication
berasal dari bahasa Latin, yaitu Communicatio yang berarti
pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna
umum atau bersama-sama.
Para ahli
mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka masing-masing. Hal ini
disebabkan sejarah ilmu komunikasi yang dikembangkan dari ilmuwan yang berasal
dari berbagai disiplin ilmu.
Ada sebuah
definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri
pada studi komunikasi antarmanusia (human communication) bahwa “Komunikasi
adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur
lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesama manusia; melalui
pertukaran informasi; untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain; serta
berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu”.
Sebagaimana
yang kita sebutkan diawal bahwa lain pakar lain lagi pandangannya. Fiske
melihat setidaknya ada dua aliran utama (madzhab) ilmu komunikasi dalam
merumuskan pengertian komunikasi. Pertama, pakar yang merumuskan komunikasi
sebagai penyampaian atau transmisi pesan yang kemudian disebut sebagai “madzhab
proses”. Kedua, ahli komunikasi yang melihat komunikasi sebagai
pembuatan dan pertukaran makna yang disebut sebagai “madzhab semiotika”.
Sedangkan
Deddy Mulyana menyebutkan adanya tiga kerangka pemahaman atas komunikasi yaitu,
komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai interaksi dan
komunikasi sebagai transaksi.
Berdasarkan
uraian di atas maka sejumlah pengertian tentang komunikasi sebagai ilmu sosial dari
sejumlah defenisi, bukan komunikasi sebagai perangkat keras ataupun lunak dalam
teknologi komunikasi seperti televisi, media on line (internet) dapat
dilihat dari berbagai perspektif.
b. Dalil Komunikasi
Dalam
Alquran kita banyak sekali mendapatkan ayat yang mengandung makna komunikasi.
Setidaknya ada delapan shigoh dalam Alquran yang menjelaskan tentang
etika dalam berkomunikasi. Diantara ayat yang menjelaskan hal tersebut adalah:
وَإِذَا حَضَرَ الْقِسْمَةَ أُولُو الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ
وَالْمَسَاكِينُ فَارْزُقُوهُم مِّنْهُ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلًا مَّعْرُوفًا
Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang
miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang baik.
(QS. An Nisa: 8)
فَلَا تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا
قَوْلًا كَرِيمًا
Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya (Orang tuamu)
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. Al Isra’: 23)
Adapun dalam hadis Nabi saw, kita juga mendapati beberapa etika seorang
muslim dalam berkomunikasi. Diantara hadis Nabi yang menjelaskan hal tersebut
adalah:
من كان يؤمن بالله واليوم الأخر فليقل خيرا
أو ليصمت
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan
hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
c. Komunikasi yang Efektif
Manusia
telah berkomunikasi selama puluhan ribu tahun. Sebagian besar waktu juga
manusia gunakan untuk berkomunikasi. Meskipun demikian, ketika manusia
dilahirkan ia tidak dengan sendirinya dibekali dengan kemampuan untuk
berkomunikasi efektif.
Stewart L.
Tubbs dan Sylvia Moss dalam Daryanto mengatakan komunikasi dianggap efektif
paling tidak harus menghasilkan lima hal, yaitu pengertian, kesenangan,
pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik dan tindakan.
Adapun cara
agar mampu menjadi komunikator yang efektif maka seorang komunikator harus memiliki
rasa percaya diri, menggunakan pendekatan yang tepat, visioner dan terampil.
Pandai
berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke dalam bentuk
ucapan-ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak didengar, mampu
menarik perhatian orang lain. Komunakasi baik diikuti dengan prilaku jujur,
konsisten dalam pembicaraan akan sangat membantu seseorang dalam mengembangkan
karir masa depannya. Akhirnya dengan keterampilan berkomunikasi itu seseorang
dapat sampai di puncak karir, meraih kursi empuk yang menjadi idaman setiap
orang. Dan ketahuilah bahwa seluruh komponen karakteristik komunakasi yang baik
itu terdapat di dalam diri Rasulullah saw. Dan dialah sebaik-baik muballiqh atau
komunikator.
d. Komunikasi dalam Wirausaha
Dalam dunia
kewirausahaan kita lebih mengenal istilah komunikasi bisnis daripadi komunikasi
wirausaha. Dalam Wikipedia bahasa Indonesia komunikasi bisnis diartikan sebagai
pertukaran gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan
secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal.
Komunikasi
bisnis melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Lebih banyak bisnis
diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara
komunikasi yang lebih efektif – bersama para pekerja dan dengan dunia di luar.
Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.
Maksudnya
adalah, bisnis dan komunikasi bagaikan gembok dan kunci yang tidak bisa
dipisahkan. Antara satu dengan yang lain saling berkaitan dan juga saling
membutuhkan. Sebuah bisnis yang minim akan komunikasi sudah dapat kita pastikan
bahwa bisnis itu tidak akan berjalan sebagai mana mestinya. Begitu juga
sebaliknya bisnis dengan komunikasi yang baik akan terus berkembang dan disukai
oleh konsumennya.
Istilah
lain juga diungkpkan oleh Chip R. Bell dan Bilijack R. Bell dalam buku Magnetic
Service. Penulis menyusun buku ini dengan pembahasan-pembahasan yang
berlandaskan pada filosofi magnet. Kunci sukses sebuah usaha adalah bagaimana
membuat pelanggannya menjadi tertarik bagaikan pasir besi yang mendekat pada
sebuah magnet. Dengan terciptanya para pelanggan yang setia, maka sebuah
perusahaan akan dapat dengan mudah berdiri dan mengembangkan diri.
Untuk mendapatkan
pelanggan yang fanatik, dibutuhkan komunikasi yang bagus, yang mampu
menciptakan medan magnet baru. Pada awalnya mungkin saja sebuah medan bukanlah
medan magnet, tetapi karena sentuhan komunikasi yang unggul, maka sentuhan
komunikasi itu telah mampu meciptakannya sebagai medan magnet. Komunikasi yang
dilakukan orang-orang perusahaan mampu membuat masyarakat yang tadinya tidak
mengenal perusahaan menjadi mengenal dengan baik dan bahkan menjadi pelanggan
yang setia. Disinilah kemudian penulis buku tersebut membingkai seluruh
pembahasannya dengan kata-kata magnet.
DAFTAR PUSTAKA
Munir,
Abdullah. Membangun Komunikasi Efektif, (Yogyakarta, Mentari Pustaka:
2012)
Daryanto,
Ilmu Komunikasi, (Bandung, Satu Nusa: 2012)
Cangara,
Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta, Rajawali Pers: 2011)
http./Pamoengreaders.com/berita-344-solusi-mengatasi-problem-buruh.html
Komala, Lukiati. Ilmu
Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks, (Bandung, Widya Padjadjaran: 2009)
Wiryanto,
Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta, Grasindo: 2005)
Iriantara,
Yosal. Komunikasi Pembelajaran, (Bandung, Simbiosa Rekatama Media: 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar