Sobat muda, masih ingatkah
masa-masa kejayaan Islam? Dimana
kaum Muslimin bisa
menjatuhkan Persia dan mengusir serta
memukul mundur Romawi jauh ke benua Eropa! Bahkan raja-raja Romawi & Persia merasa heran dengan
bangsa Arab, kenapa mereka sanggup berbuat sedemikian rupa? Padahal negeri
mereka adalah negeri yang tandus. Bahkan
sedikitpun di hati mereka tidak ada keinginan untuk menjajah bangsa Arab karena tidak ada keuntungan untuk itu.
Lalu tahukah sobat, apa sih yang
bisa membuat kaum Muslimin
sedemikian kuatnya? Ya, di antara hal
yang membuat kaum Muslimin
kuat adalah izzah (rasa mulia), dan semangat menegakkan agama Allah I.
Begitu banyak kisah kepahlawanan
dan keberanian kaum Muslimin
bahwa mereka adalah kaum yang sangat mulia dan tidak mau tertunduk hina di hadapan kaum kafir. Di antaranya adalah kisah Rib’i bin Amir Ats-Tsaqafi pada perang Qodisiyah tahun 14 H. Rustum, Panglima Romawi meminta Sa’ad bin Abi Waqash selaku panglima kaum Muslimin untuk memberi penangguhan
waktu serta mengirimkan padanya beberapa orang utusan untuk ia tanyai perihal maksud kedatangan kaum Muslimin dalam memerangi mereka.
Maka Rustum menyuruh para pelayannya untuk menghiasi pertemuan itu dengan
bantal-bantal yang dirajut dengan benang emas, serta permadani-permadani yang
terbuat dari sutera. Mereka mempertontonkan berbagai macam perhiasan yang
menyilaukan mata, demi
menjatuhkan mental Rib’i bin Amir, sedangkan Rustum duduk di atas ranjang yang terbuat dari emas dengan
mahkota di kepalanya.
Lalu tahukah sobat, apakah yang
dikenakan oleh Rib’i bin
Amir? Ia hanya mengenakan pakaian yang begitu sederhana, dengan pedang, perisai, dan kuda yang pendek. Kemudian ia
turun dari kudanya kemudian mengikatkannya ke sebagian bantal-bantal yang terhampar.
Lalu ia pun masuk, tanpa
melepaskan baju perangnya dan berjalan dengan kepala yang tegak. Para penjaga
pun menghalangi ia untuk masuk dan menyuruhnya untuk meletakkan senjatanya,
maka ia menjawab: “Aku tidak
pernah berniat untuk mendatangi kalian tetapi kalianlah yang mengundangku
datang kemari, jika kalian memerlukanku, maka biarkan aku masuk dalam keadaan
begini. Dan jika kalian tidak izinkan, aku akan segera kembali” Rustum berkata:
“Biarkan ia masuk”. Maka Rib’i masuk
sambil bertumpu dengan tombaknya yang ujungnya mengarah ke bawah hingga
permadani yang dilewatinya penuh dengan lubang-lubang bekas tombaknya.
Nah sobat muda, lihatlah begitu mulia dan beraninya Rib’i bin Amir Ats-Tsaqafi.
Tidak ada yang membuatnya seperti itu kecuali Islam. Islamlah yang memerintahkan kita
untuk tidak takut kecuali kepada Allah I. Islamlah
yang memerintahkan kita untuk tidak gentar melawan musuh-musuh Allah I. Islamlah yang menjadikan kita umat yang kuat, sehingga sudah seharusnya bangsa lainlah yang takut
kepada kaum Muslimin bukan
sebaliknya. Namun sayang, fenomena yang kita rasakan saat ini, dimana dengan
jumlah kita yang begitu banyak kita malah dibuat kocar-kacir hanya karena masalah sepele di antara kita. Persis seperti yang
disabdakan Nabi Muhammad r: “Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan
pemangsa yang memperebutkan makanannya”. Maka seseorang bertanya: “Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” Rasulullah r bersabda:
“Bahkan kalian banyak, namun kalian
seperti buih mengapung. Dan
Allah I telah mencabut rasa gentar dari
dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah I telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan”. Seseorang bertanya: “Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan
itu?” Nabi r bersabda: “Cinta
dunia dan takut akan kematian”.
(HR. Abu Dawud, 3745)
Dari hadis di atas kita bisa mengambil faedah, bahwa kuat dan mulianya kaum Muslimin
bukan karena jumlah, namun izzah
dan semangat menegakkan agama Allah I, saf yang dahulunya rapat dan
kuat kini sudah terasa longgar dan kosong. Bahkan sebagian kita sudah mulai mengisi
saf di barisan musuh-musuh Islam,
menjadikan mereka sebagai suri tauladan serta taat mengikuti setiap pergerakan
dan perintah mereka. Naudzubillah.
Nah, Sobat-sobatku yang kucintai karena Allah I, maka mulai dari sekarang, mari kita berusaha untuk lebih
mengenal Islam yang
sesungguhnya beserta ajaran-ajarannya. Karena tidak ada yang melemahkan kaum Muslimin kecuali lemahnya kita
dalam memahami Islam.F2d
Tidak ada komentar:
Posting Komentar