Minggu, 03 Desember 2017

PEMIMPIN KREATIF DAN EFEKTIF



Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Leadership
           
Disusun oleh:
Ahmad Syafi’i
Amiruddin
Febri Prandika

Dosen Pembimbing:
Sopian Sinaga, M.Pd

Program Studi:
Pendidikan Bahasa Arab

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AS-SUNNAH
DELI SERDANG SUMATERA UTARA
T.A 2016/2017

KATA PENGANTAR


Segala puji kehadirat Allah swt., yang masih memberikan nikmatnya kepada kita. Kita tak mampu menghitung nikmat itu dengan komputer secanggih apapun atau dengan kalkulator sepintar apapun.Oleh karena itu, kita wajib bersyukur dalam segala hal yang telah diberikan kepada kita sebagai hamba-Nya. Salawat serta salam kepada Nabi Muhammad saw., karena beliaulah Islam telah sampai kepada kita secara sempurna tanpa kekurangan.
Ucapan terima kasih penulis kepada al-ustadz Sopian Sinaga, M.Pd.I.yang telah membimbing penulis dalam kegiatan perkuliahan dan juga dalam penyusunan makalah ini serta telah sabar membimbing penulis dalam menempuh pendidikan pada semester tujuh ini hingga selesai.
Penulis menyadari, bahwa makalah ini mengandung kelemahan serta kekurangan.Dalam hal ini, penulis tidak menutup kritik dan saran yang membangun dari pembaca.Semoga tulisan dapat bermanfaat.

            Deli Serdang, 20 Februari 2017
           
Penulis











DAFTAR ISI


D.   Contoh Kepemimpinan Kreatif dan Efektif ...................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 10










BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah

Banyak orang mengatakan bahwa pada zaman sekarang sangat sulit mencari kader-kader pemimpin pada berbagai tingkatan.Orang pada zaman sekarang cenderung mementingkan diri sendiri, tidak peduli pada kepentingan orang lain, dan kepentingan lingkungannya.Sekurang-kurangnya terlihat ada tiga masalah mendasar yang menandai kekurangan ini.
Pertama adanya krisis komitmen.Kebanyakan orang tidak merasa mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memikirkan dan mencari pemecahan masalah kemaslahatan bersama, masalah harmoni dalam kehidupan dan masalah kemajuan dalam kebersamaan.
Kedua, adanya krisis kredibilitas.Sangat sulit mencari pemimpin atau kader pemimpin yang mampu menegakkan kredibilitas tanggung jawab.Kredibilitas itu dapat diukur misalnya dengan kemampuan untukmenegakkan etika memikul amanah,setia pada kesepakatan dan janji, dan bersikap teguh dalam pendirian.
Ketiga, masalah kebangsaan dan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.Saat ini tantangannya semakin kompleks dan rumit. Kepemimpinan sekarang tidak cukup lagi hanya mengandalkan pada bakat atau  keturunan. Pemimpin zaman sekarang harus belajar, harus membaca, dan harus mempunyai pengetahuan mutakhir.

B.     Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pemimpin kreatif dan efektif?
2. Bagaimana pemimpin kreatif/inovatif?
3. Bagaimana pemimpin efektif/efisien?

C.     Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian pemimpin kreatif dan efektif?
2. Untuk mengetahui Pemimpin kreatif/inovatif?
3. Untuk mengetahui Pemimpin efektif/efisien?

BAB II

A.     Pengertian Pemimpin Kreatif dan Efektif

Sebelum kita membahas tentang ciri-ciri ataupun karakteristik pemimpin yang kreatif dan efektif, ada baiknya kita terlebih dahulu mengetahui apa yang dimaksud dengan pemimpin, kreatif, efektif dan definisi umum pemimpin kreatif dan efektif.
Istilah pemimpin, kepemimpinan, dan memimpin berasal dari kata dasar yang sama yaitu pimpin. Akan tetapi, masing-masing kata tersebut digunakan dalam konteks yang berbeda. Pemimpin adalah orang yang dengan kecakapan dan keterampilan yang dimilikinya mampu memengaruhi orang lain untukmelakukan suatu kegiatan. Kepemimpinan adalah kecakapan atau kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain agar melakukan sesuatau sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Memimpin adalah peran seseorang untuk memengaruhi orang lain dengan berbagai cara.[1]
Adapun kreatif berarti memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan.[2]Kreatif sangat lekat sekali dan biasanya selalu disandingkan dengan istilah inovatif.Istilah Inovatif sendiri mengandung makna bersifat memperkenalkan sesuatu yg baru; ber-sifat pembaruan (kreasi baru).[3]
Efektif juga berkaitan erat dengan efisien.Efisien berarti tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya), mampu menjalankan tugas dng tepat dan cermat; berdaya guna; bertepat guna.[4]Sedangkan kata efektif berasal dari bahasa Inggris effective artinya berhasil.Robbins mendefinisikan efektivitas sebagai tingkat pencapaian organisasi jangka pendek dan jangka panjang.Schein dalam bukunya Organizational Psychology mengemukakan bahwa efektifitas organisasi adalah kemampuan untuk bertahan, menyesuaikan diri, memelihara diri dari tumbuh, lepas dari fungsi tertentu yang dimilikinya.[5]
Nah, dari pengertian kata per kata tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pemimpin kreatif dan efektif adalah “Seseorang yang mampu mempengaruhi orang lain, mampu memberikan sebuah kreasi baru dan mampu bertahan, menyesuaikan diri serta merealisasikan tujuan.”

B.     Pemimpin Kreatif/Inovatif

Dalam menjalankan kepemimpinan, manager seringkali menghadapi berbagai kendala, konflik atau kejenuhan yang harus segera dicarikan solusinya.Terkadang hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan dan bahkan bisa membuat seorang pemimpin merasa terombang-ambing. Suatu hal yang cukup menakutkan apabila membayangkan yang akan terjadi pada awak kapal kalau nakhodanya kehilangan arah dan tidak tahu kearah mana sang kapal akan melaju?
Jika situasi ini terjadi pada sebuah organisasi perusahaan atau tim yang Anda pimpin, maka cepat atau lambat kelangsungan hidup organisasi tersebut terancam. Umumnya hal tersebut terlihat ketika pemimpin tak lagi lantang menyuarakan visi dan misinya, tujuan perusahaan semakin nampaknya semakin jauh dari target, dan lajunya semakin lambat bahkan jalan ditempat.
Tapi kondisi tersebut bukan harga mati, masih ada cara memperbaikinya, salah satunya dengan lebih agresif meningkatkan inovasi. Dengan memiliki visi dan misi yang progresif, yang senantiasa menawarkan ide-ide segar yang mengusung perubahan dan pembaharuan, Anda akan lebih tahu apa yang harus dilakukan atau lebih siap memberikan solusi konstruktif terhadap permasalahan yang sedang dihadapi.
Beberapa cara lain guna membiasakan diri untuk menjadi pemimpin yang inovatif, seperti berikut :
1.      Memiliki visi.
Ini adalah syarat mutlak bagi pemimpin manapun.Inovasi lahir dari visi dan misi yang jelas, terukur dan memiliki tujuan/sasaran. Share visi Anda kepada anak buah dengan gamblang karena hal ini mengilhami mereka untuk mencari cara demi meraihnya dan menyiapkan solusi untuk menghadapi tantangannya.
2.      Terbuka terhadap perubahan.
Perubahan adalah kebutuhan, bukan hambatan.Pemimpin inovatif tidak mudah puas dengan hasil yang didapat dan selalu berambisi untuk berbuat lebih baik. Perlihatkan a better future painting, untuk menularkan optimisme dan keyakinan Anda bahwa perubahan yang Anda inginkan akan berbuah sukses, layak dilakukan dan tidak akan sia-sia.
3.      Langgar aturan main.
Maksudnya untuk tidak terlalu terpaku pada aturan yang berlaku dan dapat melakukan sedikit ‘improvisasi’.Inovasi, terutama yang radikal berarti melakukan sesuatu yang berbeda dari yang pernah ada. Oleh karena itu, pikiran lateral yang menghasilkan cara-cara baru dalam menciptakan dan menjalankan inovasi sangat dibutuhkan.
4.      Mencari alternatif.
Himbaulah diri Anda dan anak buah untuk melakukan dua hal, pertama melakukan pekerjaannya dengan seefektif mungkin dan yang kedua dengan cara baru. Arahkan mereka untuk berpikir dan mempertanyakan kembali peranan dan cara kerja mereka sehingga pikiran mereka lebih terbuka dan mampu melihat hal lain yang tak terpikirkan sebelumnya.
5.      Siap menghadapi kegagalan.
Bahkan innovator terbesar pun pernah merasakan kegagalan. Tanamkan pada diri sendiri dan orang lain bahwa kegagalan merupakan jalan menuju sukses.
6.      Ujicobakan inovasi Anda.
Selalu uji cobakan inovasi Anda terlebih dahulu untuk melihat respon dan hasilnya.Usahakan melakukannya langsung kepada sasaran agar lebih representatif dan mencerminkan hasil sebenarnya.
7.      Selalu bersemangat.
Fokus pada hal-hal yang ingin diubah dan tantangan yang akan dihadapi. Tularkan semangat dan energi Anda pada anak buah agar mereka turut mendukung Anda dengan sepenuh hati dan tenaga.Selalu tunjukkan antusiasme dan keyakinan Anda dan sebarkan setiap kali Anda berkomunikasi.[6]

C.     Pemimpin Efektif/Efisien

Pemimpin efektif itu semisal satu instrumen pemanas yang terkontrol secara termostatis. Sifatnya peka kekuatan kepribadiannya justru dikontrol oleh pesan-pesan yang masuk ke dalam, yang memberikan informasi mengenai iklim-emosional, dalam bentuk peringatan, kebutuhan, keinginan, harapan, ketidaksukaan anggota-anggota kelompoknya dan lain-lain, yang terus-menerus berubah dari para anggota kelompok, serta kondisi lingkungannya. Hal ini bukan berarti, bahwa pemimpin tersebut harus bersikap pasif saja, atau bersifat bagaikan bunglon yang selalu harus mengubah pendapat dan pendiriannya, dengan adanya perubahan iklim emosional kelompoknya.Sebaliknya dengan kepekaan dan reseptivitas terhadap bermacam-macam ikim psikis itu dia berusaha bertingkah laku sebagai termostat human untuk menjamin konstansi suhu manusiawi yang terus-menerus tetap baik, dan menjamin iklim psikologis kelomponya pada tingkat yang sehat.
Juga tidak berarti, bahwa pemimpin tersebut pasti mampu mengatasi setiap kesulitan.Sebab dia itu bukan seorang superman.Dia menyadari kelemahan dan kekurangan sendiri, dan tidak mencoba menyembunyikan kekurangan tersebut.Namun dia memiliki kecerdasan dan ketangkasan untuk menangkap aspek-aspek teknis dari tugasnya, dan mau menempatkan pembantu-pembantu yang cakap untuk mengisi kelemahannya.
Ringkasnya, dia menguasai “seni memimpin” untuk menggunakan keahlian orang lain demi suksesnya organisasi, dalam usaha pencapaian sasaran-sasaran yang diinginkan bersama-sama.
Pemimpin yang efisien itu mampu menghadapi setiap permasalahan dengan sikap lebih terbuka, dan dengan itikad baik yang lebih besar dari pada seorang pemimpin “kerdil” serta non efisien, yang selalu dipenuhi oleh ide-ide sempit (ide fikset). Selanjutnya, pemimpin yang baik itu pandai menjunjung martabat  diridan harga dirinya namun dia tidak angkuh, sombong dan tidak menganggap dirinya paling super dalam segala hal. Dia dihormati oleh lingkungannya namun dia juga menghormati sesama dan para pengikutnya, karena dia padai dalam bertimbang rasa.Dia selalu bersikap rendah hati_tanpa disertai rendah diri,sehingga sikapnya selalu luwes, terbuka, serta resektif tanpa dibebani perasaan-perasaan superior yang bisa membuat dirinya menjadi angkuh dan sewenang-wenang terhadap lingkungannya.[7]
Pendapat lain juga disampaikan oleh Gary Yukl tentang ciri-ciri yang memprediksikan efektifitas kepemimpinan yaitu:
1.      Tingkat energi tinggi dan toleransi terhadap tekanan.
2.      Rasa percaya diri.
3.      Pusat kendali internal.
4.      Kestabilan dan kematangan emosional.
5.      Integritas pribadi.
6.      Motivasi kekuasaan.
7.      Orientasi terhadap keberhasilan.
8.      Kebutuhan akan afiliasi.[8]
Hubungan antara lima besar ciri dengan ciri khusus pemimpin efektif,
NO.
LIMA BESAR CIRI
CIRI KHUSUS
1
Surgency
Ekstroversi (ramah)
Tingkat energi dan aktifitas
Kebutuhan akan kekuasaan (asertif)
2
Kehati-hatian
Dapat diandalkan
Integritas Pribadi
Kebutuhan akan keberhasilan
3
Ramah Tamah
Ceria dan Optimis
Mengasuh (Simpatik, membantu)
Kebutuhan akan afiliasi
4
Penyesuaian
Kestabilan emosional
Harga diri
Pengendalian diri
5
Intelektansi
Rasa ingin tahu
Berfikiran Terbuka
Berorientasi belajar

Tidak semua sarjana setuju bahwa model “Lima besar” lebih baik daripada taksonomi yang memiliki lebih banyak ciri khusus. Jika salah satu dari lima faktor itu meliputi ciri yang relevan dan tidak relevan, akurasi, dari prediksi akan lebih rendah. Selanjutnya, bahkan saat ciri komponen semuannya relevan, mereka mungkin tidak memiliki hubungan yang sama dengan perilaku kepemimpinan, yang dikira menengahi hubungan antara ciri dengan efektifitas kepemimpinan. Dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah lima besar ciri tersebut memprediksi dan menjelaskan efektifitas kepemimpinan dengan lebih baik daripada ciri komponen khusus.[9]
D.    Contoh Kepemimpinan Kreatif dan Efektif
Pemimpin itu harus kreatif dan inovatif, karena dia adalah seorang pemimpin yang akan memimpin anggotanya. Jikalau dia tidak berjiwa kreatif dan inovatif maka tentu keberhasilan dia untuk menjadi tauladan bagi yang dipimpinnya akan menemui jalan buntu.
Lihatlah Nabi Muhammad Saw sosok pemimpin dan teladan bagi umatnya. Dia berhasil memimpin banyak orang hampir diseluruh dunia berhasil beliau pimpin. Yang mana beliau memulai dari titik nol, beliau memiliki mimpi yang besar, visi yang besar, serta misi yang besar pula. Dan itu semua berhasil beiau capai dalam jangka waktu yang tidaklah begitu lama. Untuk memulai sesuatu yang baru, yang belum pernah ada sebelumnya tentunya nabi Muhammad saw harus kreati dan inovatif. Karena jikalau bukan sosok yang kreatif maka apa yang beliau impikan, apa yang beliau cita-citakan tidak akan berhasil. Tentunya semua apa yang di capai beliau berkat Allah dan atas pertolongan Allah. Dikisahkan bahwa dulu di Madinah, pasar dan sumber air pernah dikuasai oleh kaum yang lain. Apakah nabi menanggapinya begini? “wahai abdurrahman bin auf, wahai abu bakar! Biarlah, ini cuma dunia bukankah kita masih punya akhirat_kehidupan yang lebih kekal? Kelak diakhirat, kaum itu akan menerima pembalasan akibat perbuatan mereka”.
 Apakah nabi menanggapinya seperti itu? Tidak! Tidak sekali lagi T-I-D-A-K, tidak! Nabi langsung mengutus Abdurrahman bin auf untuk menguasai balik pasar tersebut. Nabi pun langsung mengutus Abu Bakar untuk menguasai balik sumber air tersebut. Tentunya secara legal dan halal. Nabi paham sepaham-pahamnya, pasar dan sumber air sangat penting bagi kemaslahatan umat. Maka nabi tidak mau bersikap lemah.[10]
Umar bin khattab kholifah terbesar kedua dalam islam dan merupakan orang terdekat dengan nabi setelah khalifah Abu Bakar serta merupakan tokoh islam yang sangat dikenal. Beliau tentunya memiliki jiwa yang kreati dan inovatif. Contohnya saja bahwa umar membolehkan unjuk kekuatan apabila diperlukan. Dikisahkan, sewaktu umar melawat kenegeri syam, ia disambut mu’awiyah dengan arak-arakan yang megah dan dan gagah. Kontan saja umar menegurnya, maka mua’wiyah pun menjelaskan, “daerah ini banyak mata-mata kami harus menunjukkan kemuliaan pemimpin kami, sehigga membuat mereka gentar” siasat ini ditermia oleh umar bahkan dianggapnya siasat yang cemerlang dan gemilang. Contoh lainnya bahwa umar memaknai produksi dan komsumsi secara tepat. Di satu sisi, ia menggalakkan produksi yang sebesar-besarnya, agar dapat memakmurkan orang sebanyak-banyaknya, salah satu buktinya ia mengutamakan pembangunan pasar dan mesjid didaerah-daerah taklukan.[11]
Dan banyak lagi contoh-contoh pemimpin jikalau pembaca merujuk pada buku-buku kepemipinan yan g menggambarkan sosok pemimpin yang kreatif dan inovatif.




BAB III

A.     Kesimpulan

Dari pembahasan diatas kita bisa mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.      Pemimpin kreatif dan efektif adalah “Seseorang yang mampu mempengaruhi orang lain, mampu memberikan sebuah kreasi baru dan mampu bertahan, menyesuaikan diri serta merealisasikan tujuan”.
2.      Ada beberapa hal guna membiasakan diri menjadi pemimpin kreatif/inovatif:
a.       Memiliki visi.
b.      Terbuka terhadap perubahan.
c.       Langgar aturan main.
d.      Mencari alternatif.
e.       Siap menghadapi kegagalan.
f.        Ujicobakan inovasi Anda.
g.       Selalu bersemangat.
3.      Setidaknya ada 5 ciri besar atau umum yang menggambarkan karakteristik pemimpin efektif yaitu surgency, kehati-hatian, ramah tamah, penyesuaian dan intelektansi.

B.     Kritik dan Saran

Seorang pemimpin atau leader seharusnya mempelajari terlebih dahulu secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan tentang pemimpin; bagaimana selayaknya seorang pemimpin dalam memimpin.Hal ini diharapkan agar terciptanya keadilan dan kebijaksanaan dan terhindar dari kedzoliman dan kefasikan di lingkungan masyarakat. Dan sosok pemimpin sejati itu adalah baginda Rasulullah saw. Sehingga selayaknya seorang muslim untuk mencontoh Beliau dan menjadikannya sebagai suri tauladan saw,.


DAFTAR PUSTAKA

Beni Ahmad Saebani dan Ii Sumantri, Kepemimpinan, (Pustaka Setia: Bandung, 2014), h. 17
Gary Yukl, Kepemimpinan Dalam Organisasi, (Macanan Jaya Cemerlang: Indonesia, 2009), h. 223.
https://id.jobsdb.com/id-id/articles/cara-menjadi-pemimpin-yang-inovatif
Ippho Santosa, Percepatan Rizki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan (PT Elex Media Komputindo, Jakarta: 2010) h.24
Ismail Nawawi Uha, Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja, (Prenadamedia Group: Jakarta, 2015), h.185-186.
Kamus KBBI Offline versi 1.5.1
Kartini kartono, pemimpin dan kepemimpinan, (Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2017) h. 68-71


[1] Beni Ahmad Saebani dan Ii Sumantri, Kepemimpinan,(Pustaka Setia: Bandung, 2014), h. 17
[2] Kamus KBBI Offline versi 1.5.1
[3]Ibid.
[4]Ibid.
[5] Ismail Nawawi Uha, Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja, (Prenadamedia Group: Jakarta, 2015), h.185-186.
[6] https://id.jobsdb.com/id-id/articles/cara-menjadi-pemimpin-yang-inovatif
[7]Kartini kartono, pemimpin dan kepemimpinan, (Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2017) h. 68-71
[8] Gary Yukl, Kepemimpinan Dalam Organisasi, (Macanan Jaya Cemerlang: Indonesia, 2009), h. 223.
[9]Ibid, h. 232.
[10] Ippho Santosa, Percepatan Rizki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan (PT Elex Media Komputindo, Jakarta: 2010) h.24
[11]Ibid h.21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar